15 Macam Bentuk Akomodasi dan Contohnya

Sebagai manusia, kita pasti tidak bisa lepas dari adanya permasalahan, konflik, atau pertentangan ketika menjalani kehidupan. Konflik memang merupakan sebuah kelaziman dalam wujud interaksi sosial, namun ia tidak bisa dibiarkan melainkan perlu diselesaikan agar tidak menghambat kegiatan sosial kita.

Adapun untuk menyelesaikan konflik, kita memerlukan adanya suatu interaksi asosiatif dalam bentuk akomodasi. Yang mana arti dari interaksi sosial dalam bentuk asosiatif adalah interaksi sosial yang memiliki nilai positif.

Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian terhadap masalah dengan tujuan masalah bisa diselesaikan tanpa menghancurkan salah satu pihak. Seperti bertujuan untuk meredakan ketegangan saat ada pertentangan dalam menghadapi sebuah masalah. Berikut di artikel kali ini kita akan membahas tentang hal ini secara lengkap.

Daftar Isi

Bentuk-Bentuk Akomodasi

Sebelum membahas tentang bentuk bentuk akomodasi, terlebih dahulu tahukah Anda tentang apa pengertian akomodasi itu? Akomodasi adalah suatu bentuk interaksi asosiatif yang dilakukan 2 atau lebih pihak dengan tujuan untuk menyelesaikan pertentangan atau suatu konflik. Secara umum, sedikitnya ada 15 macam bentuk akomodasi yang kerap digunakan untuk menyelesaikan konflik.

1. Arbitrase

bentuk akomodasi

Arbitrase adalah upaya menyelesaikan konflik dengan menggunakan pihak ketiga sebagai penengah, keputusan yang ditetapkan bersifat mengikat artinya keputusan sudah tidak bisa diganggu gugat lagi oleh kedua belah pihak yang berselisih.

Contoh :

proses penyelesaian konflik antara Indonesia dan Malaysia dalam perebutan kedaulatan atas wilayah Kepulauan Spratley. Kedua negara meminta bantuan Lembaga Arbitrase Internasional di Belanda setelah jalur perundingan menemukan jalan buntu. Keputusan lembaga tersebut yang memenangkan Malaysia atas kedaulatan Kepulauan Spratley, selanjutnya diterima Indonesia meskipun dengan berat hati.

2. Mediasi

mediasi

Mediasi adalah upaya untuk menyelesaikan konflik dengan menunjuk pihak ketiga, hampir sama dengan arbitrase, bedanya pihak ketiga hanya sebagai penasehat dan penengah saja, keputusan yang diberikan tidak mengikat.

Contohnya :

ketegangan yang terus-menerus terjadi antara pemerintah RI dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) akhirnya dapat diselesaikan secara damai setelah melibatkan pihak ketiga, yakni negara Swedia yang memberikan fasilitas bagi terselenggaranya pertemuan antara perwakilan dua kelompok tersebut untuk saling menjalin kesepakatan damai.

3. Koersi

koersi

Koersi adalah bentuk akomodasi yang dilakukan dengan pemaksaan fisik atau psikis dari pihak yang menduduki posisi kuat ke pihak yang menduduki posisi lemah. Karena faktor tersebut pihak yang lemah, minoritas, atau tidak memiliki kedudukan tinggi harus mengalah dari pihak yang kuat, mayoritas, atau memiliki kedudukan tinggi.

Contoh bentuk akomodasi ini adalah fenomena perbudakan, penjajahan, atau program tanam paksa yang dipaksakan oleh pemerintah Hindia Belanda pada rakyat Indonesia.

4. Kompromi

kompromi

Kompromi adalah bentuk akomodasi dimana masing-masing kedua belah pihak saring mengurangi tuntutan yang saling bertentangan agar terjadi kesepakatan bersama. Kesepakatan yang tidak merugikan salah satu pihak. agar tercapainya perselesaian dari perselisihan yang ada.

Contoh :

Contoh kompromi sering ditemui di dunia politik, perdagangan, masalah ganti rugi. Misalnya ketika ada 2 partai politik yang punya kekuatan suara yang sama dalam merebut suatu kedudukan, pada umumnya mereka akan berkompromi untuk saling berbagi kuasa atas kedudukan tersebut.

5. Toleransi

toleransi

Toleransi adalah bentuk akomodasi dimana kedua belah pihak saling menghargai dan menghormati agar terciptanya kedamaian.

Contoh :

  • Sebagai seorang muslim yang baik kita harus menghormati agama lain yang sedang melakukan ibadah, dengan cara kita tidak mengganggu ketika mereka sedang beribadah.
  • Ketika ada sebuah hajatan di pinggir jalan kita harus memperlambat laju motor saat melewati di depannya.

Toleransi harus dimiliki setiap masyarakat Indonesia yang terdiri atas berbagai latar belakang berbeda untuk menghindari terjadinya konflik horizontal.

6. Konsiliasi

konsiliasi

Konsiliasi adalah bentuk akomodasi yang dilakukan dengan mempertemukan pihak-pihak yang sedang berselisih di dalam satu forum perundingan untuk mencapai kesepakatan dan perdamaian bersama.

Contoh :

Misalnya suami istri yang sedang bertengkar yang menyebabkan istri pulang ke rumah orang tuannya. Untuk menyelesaikan masalahnya akhirnya suami dan istri tersebut dipertemukan dalam sebuah perundingan keluarga suapaya terjadi kesepakatan.

7. Ajudikasi

ajudikasi

Ajudikasi merupakan bentuk akomodasi yang dilakukan lewat jalur pengadilan. Pengadilan dalam hal ini adalah lembaga hukum yang diakui untuk menjalankan pemberian keputusan terhadap perkara perdata maupun pidana.

Contoh : terjadi pada penyelesaian perkara pidana dan perdata yang terjadi di masyarakat.

  • Seorang pasangan suami istri yang memutuskan untuk bercerai kemudian menunjuk pengadilan agama untuk membantu proses perceraian

8. Jalan Buntu (Stal Mate)

stalmate

Stalemate adalah suatu masalah yang selesai tanpa ada kesepakatan, dikarenakan kesadaran dari masing-masing pihak yang tidak menginginkan terjadinya resiko fatal jika masalah dilanjutkan. Stalemate juga bisa dibilang penyelesaian secara psikis, karena masing-masing pihak mengurungkan niatnya untuk mencari kemenangan dalam menghadapi masalah.

Contoh :

Konflik saling serang nuklir antara Uni Soviet dengan Amerika yang berhenti karena kekuatan yang dimiliki dari kedua pihak sama-sama kuat dan tidak ada yang mau mengalah.

9. Segresi

segresi

Segregasi adalah bentuk akomodasi yang dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik dengan menerapkan upaya saling memisahkan diri antara kedua pihak yang bertentangan. Contoh bentuk akomodasi ini kerap dilakukan kepolisian ketika ada demonstrasi antara dua kubu yang saling berlawanan.

10. Eliminasi

eliminasi

Eliminasi adalah bentuk penyelesaian konflik dengan salah satu pihak mengundurkan diri atas perselisihan yang sedang terjadi.

Contoh :

Contoh eliminasi terjadi dalam final piala Liga Super Indonesia tahun 2009 antara Persipura dan Sriwijaya FC. Saat itu, Persipura melakukan aksi walk out dari pertandingan yang baru berjalan 1,5 babak. Walk out terjadi karena para pemain Persipura menganggap wasit dalam pertandingan tersebut tidak sportif.

11. Keputusan Mayoritas (Majority Rule)

majority rule

Majority rule adalah penyelesaian konflik dengan cara mengambil suara terbanyak atau biasa disebut dengan voting. Pihak yang mendapatkan suara terbanyak akan memenangkan konflik sedangkan yang pihak memiliki suara yang lebih kecil harus menerima dengan lapang dada dan menghormati keputusan yang telah disepakati.

Contoh :

Contoh dalam kasus ini adalah pemilu dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

12. Subjugation (Domination)

subjugation

Bentuk akomodasi ini adalah meminta pihak lemah untuk mentaati aturan pihak yang kuat. Dilihat dari keputusan yang dihasilkan bentuk akomodasi tidak memuaskan pihak-pihak yang berkonflik. Contohnya adalah tidak diturutinya kumpulan demonstran oleh pihak pemerintah.

13. Minority Consent

minority consent

Minority consent adalah penyelesaian konflik yang terjadi karena golongan minoritas tidak merasa dikalahkan karena mereka masih dapat melakukan hidup bersama-sama dengan kelompok mayoritas. Contoh minority consent adalah keberterimaan masyarakat pemilih calon presiden yang kalah dalam pemilu.

14. Konversi

konversi

Bentuk akomodasi ini adalah salah satu dari pihak yang berkonflik mengalah sehingga ia mau menuruti keinginan pihak lawannya. Contoh dari bentuk akomodasi ini adalah seorang kakak yang mengalah kepada adiknya karena saling berebut mainan

15. Gencatan Senjata

gencatan senjata

 

Gencatan senjata adalah penangguhan permusuhan yang dilakukan pada jangka waktu tertentu karena adanya kemungkinan jalan keluar yang baik dalam penyelesaian konflik. Contoh gencatan senjata sering terjadi pada konflik dan perang antar negara, misalnya konflik antara Israel dan Palestina.

Nah, demikianlah 15 bentuk bentuk akomodasi dan contohnya. Bentuk-bentuk akomodasi di atas merupakan bagian dari interaksi asosiatif yang memungkinkan untuk digunakan dalam  penyelesaian konflik atau pertentangan antar dua atau lebih pihak yang bersengketa. Teori ini dapat Anda gunakan ketika hendak menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar lingkungan Anda. Semoga bermanfaat!

4 thoughts on “15 Macam Bentuk Akomodasi dan Contohnya”

Leave a Comment