7 Rumah Adat Tradisional Sunda yang Merupakan Warisan Budaya Indonesia

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai rumah adat Jawa Barat yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang beribu kota di Bandung. Selama ini kita menganggap bahwa Jawa Barat lebih dikenal dengan suku Sunda. Padahal masih banyak suku lainnya dan juga memiliki rumah adat masing-masing untuk mewakili tiap sukunya.

Bahkan rumah adat yang terdapat di Jawa Barat ini begitu beragam, sehingga akan terlihat lebih dinamis dan juga tidak hanya itu-itu saja. Oleh karena itu, anda sebagai salah satu warga negara Indonesia, harus memiliki pengetahuan terkait negara kita termasuk rumah adat yang ada di berbagai daerah termasuk Jawa Barat.

Mengenal Kawasan Jawa Barat Lebih Dekat Lagi

Jawa Barat, seperti yang sudah kita ketahui bahwa provinsi ini mayoritas penduduknya dikenal sebagai warga dengan suku sunda. Di mana para wanitanya terkenal paling ayu diantara yang lain. Kawasan yang luasnya 35.222,18 km2 dengan jumlah populasi 50.345.897 jiwa ini mayoritas memeluk agama Islam. Kawasan Jawa Barat terkenal dengan alat musik tradisional yaitu angklung yang merupakan termasuk kedalam jenis alat musik melodi

Namun walaupun demikian, budaya dan adat istiadat tidak dicampur adukkan dengan agama sehingga dapat terus terjaga kelestariannya. Diantaranya adalah keberadaan rumah adat yang tersebar di seluruh penjuru kawasan Jawa Barat tersebut. Dan akan membuat daerah itu lebih kental lagi nuansa kebudayaannya.

Maka dari itu, biar pun daerah Jawa Barat ini sudah tersentuh oleh pengaruh modernisasi, namun budaya mereka tetap terjaga dan tak akan terpengaruhi oleh apapun.

Berbagai Jenis Rumah Adat Jawa Barat

Dalam hal untuk menambah wawasan kita, maka informasi mengenai berbagai jenis rumah adat berikut ini sangat membantu untuk membedakan tiap-tiap rumah adat yang dimiliki oleh masing-masing daerah seperti Jawa Barat. Sedikitnya ada 7 jenis rumah adat jawa barat yang bakal kami jelaskan dibawah ini. 

Rumah Adat Togog Anjing

Rumah Adat Togog Anjing

Rumah adat jawa barat yang pertama yaitu rumah Togog Anjing. Sesuai dengan namanya yaitu Anjing, arti dari rumah adat Togog Anjing adalah anjing yang sedang duduk. Tentunya bentuk rumah ini pasti sangat mirip sekali dengan posisi anjing yang sedang duduk. Untuk bagian dari bangunan rumah adat tersebut di mana atapnya terdapat dua bagian atap yang bersatu membentuk segitiga.

Dan bagian atap lainnya tersambung menjadi satu di bagian depan dan lebih dikenal dengan istilah soronday. Bentuk dari bagian atap tersebut mempunyai fungsi untuk menghindarkan siapa pun yang tinggal dari terik sinar matahari dan juga hujan yang turun.

Masyarakat yang mendiami rumah adat Togog Anjing adalah masyarakat Garut. Karena mereka menyukai desain atapnya yang simple namun tetap elegan seperti hotel-hotel yang ada di daerah puncak.

Rumah Adat Imah Julang Ngapak

Rumah Adat Imah Julang Ngapak

Setiap nama rumah adat pastilah terdapat makna dibalik penamaannya. Begitu juga dengan rumah adat Imah Julang Ngapak yang mempunyai arti burung yang sedang mengepakkan sayapnya. Itu terlihat dari desain atapnya yang berbentuk lebar di tiap sisi-sisinya.

Tak hanya itu saja, rupanya arti dari nama rumah adat ini disesuaikan dengan kemiripan atapnya seperti seekor burung yang memang sedang mengepakkan sayapnya seakan-akan ingin terbang. Untuk bahan yang digunakan pada atap ini adalah dengan ijuk, alang-alang atau pun rumbia. Memang masih sangat tradisional tetapi akan terasa sejuk dan dingin.

Daerah atau kawasan yang sering menggunakan rancangan rumah adat Imah Julang Ngapak adalah daerah Tasikmalaya. Desain ini memang sangat disukai oleh warga-warga yang berada di kawasan tersebut bahkan kampus ITB pun menjadikan desain atap pada rumah adat ini sebagai model bangunannya.

Rumah Adat Imah Badak Heuay

Rumah Adat Imah Badak Heuay

Imah Badak Heuay yang artinya adalah badak yang sedang menguap ini di mana merupakan ciri yang khusus dari rumah adat ini yang ada di bagian atapnya. Tetapi desainnya lebih mirip dengan rumah Tagog Anjing.

Untuk daerah yang sering menggunakan rumah adat ini sebagai rumah yang akan ditempatinya adalah Sukabumi. Mereka masih menyukai rancangan rumah adat Imah Badak Heuay apalagi untuk warga yang berada di pedesaan, maka anda akan sering menjumpai rumah adat tersebut.

Rumah Adat Imah Perahu Kumureb

Rumah Adat Imah Perahu Kumureb

Sesuai dengan namanya, Imah Parahu Kumureb berarti perahu yang tengkurep. Rumahnya berdesain empat bagian di mana bagian belakang dan bagian depan berbentuk seperti trapesium. Rumah adat Jawa Barat ini sering dijadikan inspirasi warga yang ingin membangun tempat tinggalnya seperti Imah Perahu Kumureb.

Warga tersebut berasal dari daerah Ciamis, di mana mereka begitu menyukai desain atap dari rumah adat Imah Parahu Kumureb yang bentuknya seperti trapesium untuk bagian depan dan belakang serta bagian sisi dan kanannya berbentuk segitiga yang sisinya sama.

Rumah Adat Imah Capit Gunting

Rumah Adat Imah Capit Gunting

Nama rumah adat tradisional ini terdiri dari dua suku kata yaitu Capit yang artinya mengambil sesuatu dan Gunting berarti pisau yang menyilang. Kedua suku kata itu di ambil dari bahasa Sunda. Bangunan rumah adat ini terlihat menarik di bagian atapnya.

Di mana atapnya berbeda sekali dari biasanya. Pada bagian ujung depan dan belakang atas, bambu atau kayulah yang menjadi bahan atau materialnya. Kayu nya menyilang seperti sebuah gunting yang sering kita gunakan untuk menggunting sesuatu.

Rumah Adat Imah Jolopong

Rumah Adat Imah Jolopong

Warga Garut juga sering menggunakan Imah Jalopong sebagai tempat tinggal mereka. rumah tradisonal ini begitu populer di kawasan Jawa Barat, mungkin karena itulah warga Garut sangat menyukai desain dari rumah adat tersebut.

Selain itu, rumah adat ini sangat mudah untuk dibuat karena tidak perlu keahlian khusus atau material khusus untuk membuatnya. Pada bagian atapnya ada 2 bagian yang jika ujung keduanya ditarik maka segitiga sama kakilah yang akan terbentuk. Desain ini pun sering disebut dengan suhunan yang artinya adalah terkulai.

Rumah Adat Kasepuhan

Rumah-Adat-Jawa-Barat-Kasepuhan-Cirebon

Khusus untuk rumah adat ini sangat dikenal sebagai rumah adat Keraton Kasepuhan di mana bentuknya memang seperti keraton. Terlebih lagi didirikan oleh Cakrabuana yang merupakan seorang pangeran di tahun 1529 yang berasal dari kerajaan Padjajaran.

Bagian yang terdapat pada rumah adat Kasepuhan ini beragam sekali, diantaranya adalah sebagai berikut ini:

Pintu Gerbang Utama, yang terdiri dari dua buah pintu gerbang letaknya berbeda di mana sebelah selatan bernama LawangSanga dan sebelah utara namanya Kreteg Pangrawit. 

Bangunan Pancaratna, bangunan ini mempunyai fungsi sebagai tempat pembesar desa. Letak dari bangunan ini berada di sebelah kiri depan kompleks ke arah barat.

Bangunan Pangrawit, yang berada di sebelah kiri depan kompleks dan posisisnya menghadap ke sebelah utara. Fungsinya adalah sebagai tempat beristirahat dan melatih para prajurit dan juga dijadikan sebagai tempat untuk pengadilan.

Ternyata Rumah adat Jawa Barat dikenal dan diberi nama sesuai dengan bentuk dan desain dari rumah tersebut. hal ini jelas akan membuat siapa saja yang melihatnya terpukau dan takjub akan indahnya bangunan tersebut yang bisa jadi tidak ditemukan di tempat lain.

Leave a Comment