Senjata Tradisional – Indonesia merupakan negara yang begitu kaya, bagaimana tidak, Indonesia dikenal dengan penduduk yang banyak, sumber daya alam yang melimpah, suku dan budaya yang beraneka ragam, dan berbagai macam peninggalan yang masih ada hingga saat ini.
Kita patut bersyukur atas limpahan kekayaan dan budaya yang ada di Indonesia. Jangan sampai sesuatu yang seharusnya milik negara Indonesia di klaim oleh negara lain karena dari kita sendiri tidak bisa menjaganya.
Ada sekitar 35 suku di Indonesia. Masing-masing memeliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Nah, pada kesempatan kali ini mimin bakal menjelaskan seputar tentang senjata tradisional yang hanya dimiliki oleh suku-suku di Indonesia. Langsung saja simak penjelasannya.
Daftar Isi
1. Senjata Tradisional Lampung
Masyarakat adat Lampung mengenal banyak ragam dan jenis senjata tradisional, seperti Candung (Golok), Kekhis (Keris), Badik, Lading (Pisau), dan Terapang. Dari segian banyak senjata yang ada Terapang merupakan senjata yang paling unik diantara yang lainnya Terapang adalah senjata yang berwujud seperti sebulah keris dengan lekukan yang hanya sedikit, bahkan nyaris rata.
2. Senjata Tradisional Bengkulu
Masyarakat adat Bengkulu mengenal 3 macam senjata tradisional, yaitu Kuduk, Badik, dan Rudus.
Kuduk adalah senjata tajam yan ujungnya meruncing, Kuduk juga disebut senjata Rambai ayam karena bentuknya seperti taji ayam Bangkok. Badik adalah sebuah pisau kecil bermata satu yang dimanfaatkan untuk alat perlindungan diri. Sedangkan Rudus adalah pedang panjang yang dulunya dipakai sebagai alat perang.
3. Senjata Tradisional Kepulauan Riau
Dalam budaya masyarakat Riau mengenal senjata khas yang namanya Badik Tumbuk Lado. Senjata ini berbentuk sebuah belati yang panjangnya antara 27 sampai 29 cm dan lebar sekitar 3,5 sampai 4,0.
Dulunya, badik tumbuk lado digunakan para lelaki untuk perlengkapan berburu dan alat perlindungan diri. Namun, saat ini fungsinya telah beralih menjadi pelengkap pakaian adat Kepulauan Riau yang biasa dipakai mempelai pria ketika upacara pernikahan atau hajat besar lainnya.
4. Senjata Tradisional Jambi
Masyarakat Jambi memilik senjata tradisional yang sama dengan Kep.Riau, yaitu Badik Tumbuk Lado. Namun, antara badik tumbuk lado Kep.Riau dengan Jambi terdapat perbedaan ciri khas. Badik tumbuk lado khas Jambi umumnya lebih pendek dan memiliki ukiran yang lebih banyak
5. Senjata Tradisional Bangka Belitung
Sebenarnya masyarakat Bangka Belitung mempunyai banyak senjata khas. Hanya saja yang paling populer adalah senjata yang bernama Siwar Panjang. Bentuknya sebuah pedang lurus, rata, pipih dan ringan yang 2 matanya tajam seperti silet.
Senjata yang sekilas mirip dengan Mandau ini dulunya dipakai oleh masyarakat setempat untuk berperang merebut kemerdekaan saat masa penjajahan dulu.
6. Senjata Tradisional Sumatra Selatan
Masyarakat Sumatra Selatan mempunyai senjata khas yang berbentuk pedang kecil bermata tiga. Senjata ini dinamakan dengan Tombak Trisula.
Senjata ini diyakini berasal dari kebudayaan hindu-budha yang sempat berkembang di daerah kerajaan Sriwijaya di masa silam. Keyakinan ini didasari pada kemiripan Tombak Trisula dengan senjata milik dewa Siwa dalam mitologi agama Hindu.
7. Senjata Tradisional Aceh
Masyarakat Aceh mempunyai senjata tradisional yang bernama Rencong atau dalam bahasa Aceh disebut Rentjong. Senjata ini berbentuk sebuah pedang pendek yang pada bagian gagangnya dibuat melengkung 90 derajat.
Senjata tradisional ini sudah ada sejak zaman masa kesultanan Ali Mughayat Syah. Dulunya senjata ini digunakan untuk sarana perlindungan diri dari musuh. Namun, saat ini fungsinya beralih menjadi hiasan pelengkap pakaian adat.
8. Senjata Tradisional Riau
Masyarakat melayu Riau memiliki banyak senjata khas, diantaranya ada jembia, beladau, belati, keris, badik, dan sabit serta senjata panjang seperti kojou, tombak, seligi, dan sundang.
Namun, diantara banyak senjata yang paling populer bernama Pedang Jenawi. Senjata ini berbentuk sebuah pedang panjang yang bilahnya terbuat dari baja. Bentuk bilahnya sendiri lurus dan meruncing di bagian ujungnya.
Pedang Jenawi dahulu kala digunakan para bangsawan dan prajurit kerajaan Sriwijaya untuk melawan musuh-musuhnya. Keberadaannya saat ini sudah mulai langka. Padahal, masih banyak para kolektor yang memburu senjata ini untuk dikoleksi.
9. Senjata Tradisional Sumatra Barat
Masyarakat Sumatra Barat memiliki senjata khas yang bernama Karih. Bentuk nya seperti keris, tetapi tidak berliku-liku seperti keris yang ada di Jawa.
Dahulu kala senjata ini digunakan untuk sarana perlindungan diri dari binatang buas saat para pria sedang bekerja dihutan. Ia diletakkan disamping pinggang agar saat dibutuhkan mudah diambil. Namun, saat ini Karih hanya digunakan saat acara-acara yang dianggap penting, misalnya acara pernikahan.
10. Senjata Tradisional Sumatra Utara
Penduduk Batak di Sumatra Utara memiliki senjata khas yang bernama Piso Gaja Dompak. Senjata ini berbentuk sebuah pisau dengan ukiran penampang berbentuk gajah pada bagian tangkai senjatanya. Dulunya senjata ini digunakan oleh para raja-raja batak dan mulai ada semenjak zaman kerajaan Sisingamangaraja I.
Kekuatan supranatural yang diyakin ada pada Piso Gaja Dompak membuat senjata ini tidak diproduksi secara massal dan hanya diwariskan secara turun temurun.
11. Senjata Tradisional Jawa Barat
Masyarakat Sunda pada umumnya mengenal banyak macam senjata. Salah satu senjata yang paling terkenal bernama Kujang.
Senjata ini dibuat dari baja yang ditempa dan dilengkapi dengan beragam bahan pamor. Panjangnya sekitar 25 cm dengan berat sekitar 300 gr. Beberapa ahli meyakini kata “Kujang” sejatinya berasal dari kata “Kudihyang”, kudi berarti Manusia dan Hyang berarti Tuhan.
Dilihat dari struktur bentuknya senjata ini tidak cocok digunakan sebagai alat perlindungan, ia lebih menonjol pada sisii estetika yang ada pada kujang.
12. Senjata Tradisional Jakarta
Masyarakat Suku Betawi mempunyai senjata khas yang bernama Golok. Senjata ini memiliki 2 fungsi dalam budaya Betawi, yang pertama sebagai aksesoris untuk mempercantik penampilan saat mengenakan pakaian adat, dan fungsi sebagai senjata tradisional.
Golok khas Betawi mempunyai satu bagian mata yang tajam. Sementara satu bagian lainnya tidak tajam. Ia juga dilengkapi dengan serangka yang dipakai pada saat golok tidak sedang digunakan.
13. Senjata Tradisional Jawa Tengah
Masyarakat Jawa Tengah mempunyai senjata khas yang dinamakan dengan keris. Senjata ini berbentuk sebuah belati berkelok-kelok yang memyepit dibagian ujung keris. For Your Information, sejak tahun 2005 keris terdaftar di UNESCO sebagai warisan budaya non benda.
Beberapa keris memiliki serat-serat logam berwarna cerah di bagian bilahnya yang berfungsi untuk memperindah tampilannya. Selain itu, keris juga diyakini dapat diisi oleh kekuatan supranatural tertentu untuk meningkatkan keampuhannya.
14. Senjata Tradsional Banten
Masyarakat Banten secara umum memiliki hubungan budaya dengan masyarakat Suku Sunda. Maka dari itu, beberapa ikon kebudayaan antara keduanya mempunyai banyak kemiripan, termasuk dalam hal senjata tradisional.
Masyarakat Banten juga menggunakan Kujang sebagai senjata tradisional. Kujang khas Banten sama dengan yang digunakan orang Jawa Barat, baik dari sisi struktur, bahan pembuatan, maupun segi fungsinya.
15. Senjata Tradisional Jawa Timur
Masyarakat Suku Madura memiliki senjata yang berbeda dengan suku lainnya yang ada di Indonesia. Senjata ini bernama Celurit. Senjata ini secara praktis berfungsi sebagai alat pertanian yang membantu para peternak Madura mencari pakan untuk sapi dan kerbaunya.
Ia juga secara khusus dapat berguna sebagai identitas status sosial masyarakat kaum pria dan sarana perlindungan diri dari musuh atau binatang buas.
16. Senjata Tradisional Yogyakarta
Masyarakat Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat secara antropologis memiliki budaya masyarakat Jawa Tengah. Keduanya memang berasal dari satu suku yang sama yaitu Suku Jawa. Oleh karenanya, senjata tradisional yang dikenal masyarakat Yogyakarta sama dengan senjata tradisional yang dikenal masyarakat Jawa Tengah, yaitu Keris.
Dalam budaya masyarakat Yogyakarta, keris dipakai saat upacara adat dan acara penting lainnya. Biasanya, keris diselipkan di bagian belakang pinggang bersama serangkanya yang penuh ukiran.
17. Senjata Tradisional Kalimantan Timur
Mandau sebenarnya dikenal dalam budaya suku Dayak, baik yang bermukim di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Akan tetapi dikalangan Nusantara, senjata ini telah dikenal sebagai senjata khas Kalimantan Timur.
Senjata ini berbentuk menyerupai parang yang gagangnya terbuat dari tanduk rusa dengan satu sisi yang tajam. Dibagian gagangnya kebanyakan dihiasi dengan ukiran-ukiran etnik. Biasanya, Mandau juga dilengkapi dengan sarung
18. Senjata Tradisional Kalimantan Utara
Sebagai pecahan dari provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara juga mengklaim Mandau juga termasuk dari senjata khas daerahnya.
19. Senjata Tradisional Kalimanta Barat
Masyarakat Dayak Ngaju di daerah Kalimantan Barat mempunyai senjata khas yang bernama Dohong. Senjata ini berbentuk sebuah mata tombak yang juga dapat dialih fungsikan sebagai pisau. Dohong dipercaya senjata yang paling tua.
Dulunya Dohong berfungsi sebagai senjata perang, namun saat ini Dohong digunakan masyarkat setempat untuk memotong tali pusar dan menyembelih hewan kurban. Maka dari itu, orang yang memilik dohong hanya ketua adat dayak atau seorang pisur.
20. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah
Masyarakat Kalimantan Tengah mempunyai senjata khas daerah yang bernama sumpit. Senjata ini panjang nya sekitar 1 sampai 1,5 meter. Cara penggunaan sumpit dengan meniupnya. Butuh keahlian khusus untuk bisa menggunakan senjata ini.
Biasanya anak sumpit yang menjadi peluru senjata ini ujungnya diberi racun agar dapat cepat melumpuhkan sasarannya. Masyarakat setempat menggunakan sumpit untuk keperluan berburu di hutan.
21. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan
Masyarakat suku Banjar mempunyai senjata khas daerah yang bernama Keris Bujak Beliung. Senjata ini berbentuk keris dengan 7 lekukan dangkal sepintas, keris bujak beliung mirip dengan keris jawa. Ia dibuat dengan baja dan gagangnya terbuat dari kayu ulin.
Dulunya senjata ini digunakan oleh masyarakat Banjar untuk melindungi diri dari serangan musuh. Namun, kini beralih fungsi menjadi aksesoris pelengkap baju adat.
22. Senjata Tradisional Bali
Masyarakat Bali mengenal banyak senjata beberapa diantaranya Keris, Tombak, Tiuk, Taji, Kandik, Caluk, Arit, Udud, Gelewang, Trisula, Panah, dsb. Namun, dari banyak senjata tersebut, yang paling unik adalah keris Bali.
Secara bentuk memang sama dengan keris-keris pada umumnya. Namun, yang bikin beda adalah ukiran-ukiran yang ada disetiap sisi pada gagang,bilah, dan sarung keris.
23. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Barat
Masyarakat Suku Sasak di Nusa Tenggara Barat mempunyai senjata khas daerah yang bernama Tulup. Memang kalo dilihat secara sekilas mirip dengan senjata khas Banjar. Beda nya, senjata ini lebih panjang.
Biasanya, masyarakat setempat menggunakan tulup untuk bebrburu di hutan, peluru yang dipakai berasal dari lidi pelepah pohon enau yang diruncingi di satu ujungnya dan diujung peluru diberi racun yang terbuat dari getah pohon tatar agar sasaran yang ditembak cepat lumpuh.
24. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur
Masyarakat suku Atoni dan suku Sumba mengenal Sundu sebagai senjata tradisionalnya. Senjata ini termasuk sejenis keris, tapi memiliki lekukan yang lebih sedikit. Biasanya sundu digunakan untuk menyembelih hewan buruan.
Selain Sundu, masyarakat NTT juga mengenal beragam senjata tradisional lainnya yang antara Parang, Saweo, Kampak, Pisau, dan Senapan Tumbuk.
25. Senjata Tradisional Maluku
Masyarakat Maluku mempunyai senjata khas daerah yang bernama Parang Salawaku. Senjata ini berbentuk sebilah pisau panjang (parang) dan sebuah perisai (salawaku). Parang terbuat dari besi sepanjang 1 meter yang ditempa dengan gagang dari kayu gapusa. Sementara Salawaku terbuat dari kayu keras dengan hiasan etnik dari kulit kerang.
Dulunya senjata ini digunakan oleh masyarakat setempat untuk berperang melawan musuh-musuhnya. Namun, seiring berkembangnya zaman parang salawaku saat ini hanya dipakai untuk aksesoris para penari cakalele sebagai lambang kegagahan dan keperkasaan.
26. Senjata Tradisional Maluku Utara
Sejak tahun 2012 Maluku Utara memisahkan diri dengan provinsi Maluku. Namun, secara geografis provinsi Maluku Utara masih bagian dari pulau Maluku. Maka dari itu kebudayaan yang ada tidak jauh berbeda dengan kepunyaan Maluku, termasuk dalam hal senjata tradisional. Maluku Utara juga mengklaim parang salawaku sebagai senjata tradisionalnya.
27. Senjata Khas Daerah Papua
Masyarakat Suku Papua mempunyai senjata khas daerah berupa Panah dan Busur. Anak panah terbuat dari bambu dengan mata tulang kangguru, sementara busurnya terbuat dari sebilah bambu dengan tali rotan sebagai tali busurnya. Biasanya dibagian ujung mata panah diolesi dengan racun sederhana yang terbuat dari getah pohon sembaru agar sasaran yang dikenainya cepat lumpuh.
28. Senjata Khas Daerah Papua Barat
Senjata Tradisional Papua Barat adalah pisau belati. Namun, tidak seperti pisau belati pada umumnya. Pisau belati ini tergolong unik.
Jika biasanya belati terbuat dari tempaan logam, pisau belati Papua Barat terbuat dari tulang kaki burung kasuari. Tulang kaki burung kasuari dipilih karena strukturnya yang bagus dan keras sehingga sangat awet dan tak mudah rusak. Bagian gagang pisaunya juga dihiasi dengan bulu-bulu burung kasuari.
29. Senjata Tradisional Sulawesi Utara
Masyarakat suku Sangihe di Sulawesi Utara memiliki senjata tradisional yang bernama pedang Bara Sangihe. Senjata ini tergolong unik karena bentuknya yang menyerupai bentuk buaya. Bagian ujung bilah pada pedang ini bercabang dengan gerigi-gerigi yang menyerupai mulut buaya. Ujung yang bercabang juga terdapat di bagian gagang pegangannya yang terbuat dari kayu.
Pedang Bara Sangihe dulunya adalah senjata yang digunakan salah satu pahlawan Nasional dari Sulawesi Utara, yaitu Hengkeng U Nang. Pahlawan yang lahir di tahun 1590 ini dikenal sebagai seorang yang ahli dalam memainkan pedang. Pedang Bara Sangihe sendiri diyakini mulai ada pada zamannya.
30. Senjata Tradisional Sulawesi Selatan
Masyarakat suku Bugis, Mandar, dan Makassar mempunyai senjata tradisional yang dikenal dengan nama Badik.
31. Senjata Khas Daerah Sulawesi Barat
Sejak tahun 2000 Sulawesi Barat memisahkan diri dari wilayah Sulawesi Selatan. Mayoritas penghuni yang ada di sini adalah suku Bugis dan Mandar. Karena dulunya bekas bagian dari Sulawesi Selatan maka kebudayaan yang ada juga tidak jahu berbeda, termasuk dalam hal senjata tradisional.
Masyarakat Sulawesi Barat juga menganggap senjata tradisional daerahnya adalah Badik. Badik adalah pisau bermata tunggal yang bentuknya asimetris seperti keris dengan bilah berhias pamor. Terdapat beberapa jenis Badik diantaranya adalah Badik Raja, Badik Lagecong, Badik Luwu, dan Badik Lompo Battang.
Dulu para petani menggunakan senjata ini untuk berburu atau membunuh hewan hutan yang merusak tanamannya. Ia juga digunakan sebagai sarana perlindungan diri bagi mereka yang merantau.
32. Senjata Tradisional Sulawesi Tenggara
Masyarakat suku Buton di Sulawesi Tenggara mempunyai senjata khas daerah yang bernama keris. Tidak jauh beda antara keris buton dengan keris-keris pada umumnya. Akan tetapi, ciri khas yang ada pada keris buton terletak pada ornamen warna keemasannya dan ukiran berbentuk manusia yang ada pada bagian pegangannya.
Keris buton dulunya hanya dimiliki oleh para kalangan raja-raja, namun seiring berkembangnya zaman keris ini digunakan untuk aksesoris pakaian adat yang dipakai.
33. Senjata Tradisional Sulawesi Tengah
Masyarakat Sulawesi Tengah memiliki senjata tradisional yang bernama Pasatimpo. Senjata ini sejenis keris dengan bagian tangkai pegangan bengkok ke bawah.
Dulunya senjata ini memiliki berbagai macam fungsi diantaranya adalah untuk memotong hewan buruan, melindungi diri, atau sekedar untuk mencari kayu bakar di hutan. Namun kini setelah memasuki era modernisasi Pastimpo beralih fungsi menjadi aksesoris pelengkap pakian adat dan aksesoris para penari adat.
34. Senjata Tradsional Gorontalo
Masyarakat Gorontalo mengenal senjata khas mereka dengan nama Wamilo. Sekilas senjata ini mirip dengan golok, tapi ujung bilahnya agak melengkung sedikit ke arah bawah. Kegunaannya hanya untuk sarana perlindungan diri para lelaki ketika sedang bekerja di hutan
35. Senjata Tradisional Minangkabau
Masyarakat suku Minangkabau memiliki senjata khas daerah yang bernama Kerambit. Ciri khas dari senjata ini adalah bentuknya yang kecil dan melengkung dengan satu sisi yang tajam. Biasanya masyarakat setempat menggunakan senjata ini untuk perlindugan diri. Dengan bentuknya yang kecil dan simpel membuatnya untuk mudah dibawa kemana-mana.
FYI, Senjata ini telah terkenal sampai kancah dunia internasional dikarenakan budaya pencak silat yang kian lama juga makin terkenal akibatnya senjata ini makin populer walaupun berlangsung lambat.
puncaknya pada tahun 2005, beberapa perusahaan besar AS seperti Emerson Knives dan Strider Knives membuat pisau kerambit dalam jumlah banyak. Pelopor penggunaan kerambit adalah Steve Tarani yang mempunyai dasar kerambit dari Silat Cimande Sunda. Saat ini kerambit telah dikembangkan pihak barat dengan banyak varian.
Nah itu tadi sedikit materi dari mimin tentang senjata tradisional yang hanya dimiliki oleh suku-suku di Indonesia. Kita sebagai warga Indonesia sudah seharusnya menjaganya karena itu merupakan warisan yang nenek moyang yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain. Jangan sampai ada negara yang mengambil alih karena kelalaian kita sendiri.
Semoga bermanfaat bagi kalian serta dapat menambah wawasan dan ilmu kalian. Share artikel ini jika sekiranya dapat membantu orang yang sedang membutuhkan. Dukungan kalian sangat berarti dalam kemajuan website ini. Jangan lupa untuk selalu mampir di portal dunia suka-suka ?