Selamat datang di portal dunia suka-suka, tempat untuk mencari informasi dan gudangnya referensi. Jika pada pembahasan sebelumnya saya menjelaskan tentang Faktor Pendorong Perubahan Sosial, kali ini kita akan belajar tentang faktor penghambat perubahan sosial
Daftar Isi
Faktor Penghambat Terjadinya Perubahan Sosial
Dalam dinamika bermasyarakat, selain ada faktor yang bisa mendorong bagi berlangsungnya proses perubahan sosial, ada juga faktor yang menghambat terjadinya perubahan dalam masyarakat. Adapun faktor penghambat atau yang menghalangi terjadinya perubahan sosial antara lain sebagai berikut
1. Adat atau Kebiasaan
Setiap masyarakat pasti mempunyai adat atau kebiasaanya masing-masing. Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perikelakuan bagi anggota-anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
Jika suatu waktu muncul sebuah krisis dimana adat dan kebiasaan sudah tidak efesien lagi dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakatnya, adat dan kebiasaan tersebut tidak akan mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan adat dan kebiasaan sudah sering dan biasa dilakukan sehingga sangat sulit untuk mengubahnya.
Contoh :
Adat kebiasaan masyarakat suku pedalaman Papua yang menggunakan menutupi badannya hanya dengan beberapa daun saja dan nyaris telanjang, walaupun sudah dikenalkan dengan pakaian yang seperti orang pakai pada umumnya mereka tidak akan mau memakainya karena masyarakat pedalaman beranggapan bahwa menggunakan pakaian yang semacam itu merupakan suatu hal yang melanggar adat kebiasaan mereka dan nenek moyang mereka tidak mengajarkan hal tersebut.
2. Sikap Masyarakat yang Tertutup atau Konservatif
Sikap masyarakat yang konservatif dapat mengakibatkan terhambatnya suatu perubahan. Mereka takut melakukan sesuatu yang baru dan dianggap asing, mereka beranggapan bahwa hal-hal tersebut dapat mengancam kesalamatan dan membahayakan diri mereka.
Biasanya sikap seperti ini terjadi dikalangan masyarakat tradisional, mereka beranggapan bahwa ajaran nenek moyang mereka adalah ajaran yang paling benar dan tidak boleh dirubah, sehingga sangat sulit untuk mengubah mindset mereka menuju yang lebih maju.
Memang ada beberapa adat dan kebiasaan yang sukar mengalami perubahan biasanya berupa kepercayaan, sistem mata pencaharian, cara berpakaian tertentu, dan lain-lain.
3. Adanya Rasa Khawatir Terjadinya Kegoyahan terhadap Integrasi Masyarakat
Ada beberapa anggota masyarakat yang khawatir dan takut terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat, karena mereka beranggapan perubahan akan menggoyahkan integrasi dalam masyarakat dan Perubahan yang terjadi pada kehidupan dinilai mengganggu tatanan sosial yang sudah berjalan.
Contoh :
Penggunaan traktor dalam membajak sawah. Awalnya hal tersebut ditolak sebagian masyarakat karena dapat melunturkan sifat gotong royong diantara para petani yang lain, namun lambat laun masyarakat mulai menerima hal tersebut.
4. Kurangnya Berhubungan dengan Masyarakat Lain
Kurangnya berhubungan dengan masyarakat lain juga dapat menghambat terjadinya suatu perubahan. Kurangnya hubungan membuat suatu kelompok masyarakat menjadi terasing dan terpencil dari setiap perkembangan dan kemajuan yang terjadi di kelompok masyarakat lainnya
Contoh nyata yang dapat kita lihat bisa kita temukan pada kehidupan masyarakat pedalaman Papua yang terpencil.
5. Perkembangan IPTEK yang Lambat
Tidak adanya keinginan untuk menambah wawasan di bidang ilmu pengetahuan dapat mengakibatkan pola pikir yang terbelakang dan ketinggalan zaman, sehingga muncul sebuah pandangan miring (stigma) adanya kelompok masyarakat yang tidak mau berubah.
Jika dalam suatu kelompok masyarakat terdapat banyak orang yang tak berpendidikan maka, itu membuat pola pikir dan kepribadian kelompok masyarakat menjadi terasing. Tak jarang mereka menutup diri dari setiap perubahan dan pembaruan yang datang dari interaksi masyarakat lainnya.
6. Prasangka (Prejudice) yang Buruk Terhadap Hal-hal yang Baru
Adanya prasangka buruk terhadap sesuatu yang baru juga dapat menghambat terjadinya suatu perubuhan. Setiap ada hal yang baru, ada semacam kekhawatiran dan kecurigaan dari sekelompok masyarakat yang tidak ingin adanya perubahan, kemudian mereka menghasut beberapa kelompok lain agar tidak terjadi sebuah perubahan.
7. Kepentingan-kepentingan yang Tertanam Kuat (Vested Interest)
Nilai-nilai tradisional akan menimbulkan suatu kepentingan-kepentingan bersama yang tertanam kuat di masyarakat. Hal tersebut juga akan menghambat sebuah perubahan sosial sebab pada dasarnya perubahan itu berusaha untuk meninggalkan nilai nilai yang lama guna menuju pada nilai nilai baru yang lebih berguna.
Oleh sebab itu, seseorang yang menginginkan adanya suatu perubahan harus berani membuang jauh nilai-nilai kepentingan yang seperti ini.
8. Hambatan-hambatan Ideologis
Ada masyarakat yang mempunyai kepercayaan bahwa baik buruknya kehidupan ini telah diatur. Segala bentuk pembaruan yang bertentangan dengan norma dan kebiasaan dalam ideologi yang dianutnya akan ditolak secara masif untuk menjaga integrasi sosial yang telah ada.
Contohnya, masyarakat percaya bahwa Sebelum dilakukan pembangunan jembatan harus dilakukan semacam ritual selamatan dahulu. Namun, perencana proyek pembangunan tidak melaksanakan hal tersebut sehingga proyek akan ditolak keberadaannya oleh masyarakat.
9. Sikap Masyarakat yang Tradisional
Sikap masyarakat yang seperti ini meyakini bahwa warisan nenek moyang mereka harus tetap ada, tidak boleh dirubah, dan harus dilestarikan. Hal tersebut berpotensi menghambat perubahan, terutama beberapa kelompok yang konservatif serta ingin tetap bertahan dalam kepemimpinan masyarakat.
10. Adanya Kepentingan-kepentingan Kelompok Tertentu
Kelompok tertentu yang selalu mendapatkan keuntungan dari keadaan masyarakat yang sudah ada, akan selalu berusaha menjaga dan mempertahankan keadaan tersebut. Hal ini dilakukan agar mereka dapat terus mendapatkan keuntungan dari kondisi yang ada.
Bila perubahan sosial terjadi, maka keuntungan yang biasanya diperoleh bisa saja menjadi hilang dan musnah. Hal ini juga merupakan salah satu faktor penghambat perubahan sosial di masyarakat yang cukup serius untuk dipahami.
Nah, itu tadi sedikit materi tentang faktor penghamat terjadinya perubahan sosial. Semoga semua pertanyaan yang ada dapat terjawab melalui artikel ini, semoga bermanfaat bagi kalian para pembaca. Dukungan kalian sangat berpengaruh dalam kemajuan website ini. Share artikel ini jika sekiranya dapat membantu orang yang sedang membutuhkan. Jangan lupa untuk selalu mampir di portal dunia suka-suka ?
1 thought on “10+ Faktor Penghambat Terjadinya Perubahan Sosial”